The Dissland Interview: Prima Salah satu band dari pulau Dewata, Denpasar yang mulai mendapatkan perhatiannya kembali setelah mengeluarkan albumnya ketiganya. Sebelumnya mereka telah merilis debut albumnya pada tahun 2002 dengan tajuk “Viva la rock n roll (Reform records). 3 tahun kemudian pada 2005 mereka merilis “Berandal Terkenal” (Lonelyking). Dan kini mereka telah mengeluarkan album ketiga nya yang bertajuk “Bebaskan Saja”. Dengan jeda waktu 3 tahun bagi mereka dalam merilis sesuatu tetap membuktikan The Dissland ini masih memberi hati kepada apa yang telah mereka bangun. Ceritakan sedikit tentang The Dissland, suka dukanya seperti apa? Ardha: Terbentuk akhir 99, dari dulu kami bawain punkrock. Di formasi awal The Dissland ada Gus Surya sekarang main di Total Vandal, digantikan oleh Gus Eka, ada juga Hendra dulu sempet main drum, tapi karena kejenuhan akhirnya dia keluar, diganti sama Wahnya. Sukanya, ya bisa buat album, orang-orang tahu lagu-lagu The Dissland walaupun lagu-lagunya biasa saja, standar, yang penting bisa mengeluarkan isi hati. Dukanya? yah, ikut seleksi untuk gig, pinjam alat sana-sini, miskin tapi tetap semangat, main ngga dibayar, ngga punya motor, bahkan untuk latian kami jemput sana-jemput sini. Kumpulin uang untuk latian, karena dari dulu kami ngga pernah punya studio sendiri...cymbal pecah dsb, tapi yah sekarang lebih mendinganlah...hehehe... source : Mosh Magz -
Jumat, 23 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar